Sejak bergabung dengan salah satu situs jejaring sosial, akhirnya aku bisa berhubungan lagi dengan teman-teman lama termasuk teman masa sekolah. Senang sekali bisa saling berkabar, bertukar cerita dan foto walaupun hanya lewat media elektronik. Paling tidak bisa juga menghadirkan kenangan masa pertemanan dulu.
Aku balas pesan yang disampaikan temanku tersebut. Aku tolak dengan halus, bahwa bisnis MLM bukan bagianku dan aku sudah yakin aku tak bisa sukses di bidang seperti itu.
Pesanku bersambut, temanku menuliskan "ah, jangan bilang gitu..., jangan melangkahi Tuhan, bla..bla..bla...." Lengkap cerita tentang Tuhan dan agama.
Haaaa...aku dianggap melangkahi Tuhan? Aku bilang padanya bahwa karena aku tahu bagaimana kemampuan yang diberikan Tuhan padaku, makanya aku bisa bilang begitu. Dan jangan mengajari aku tentang Tuhan dan agama. Banyak orang yang mengaku beragama dan percaya Tuhan tapi kelakuannya buruk, lihat saja contohnya para pemimpin di negara kita sendiri. Mereka yang mengaku beragama dan bertuhan, tapi korupsi di mana-mana bikin masyarakatnya sengsara.
Besoknya..aku baca statusnya di situs jejaring sosial...
"Ternyata masih ada orang Indonesia yang tinggal di luar negeri yang menjelek-jelekkan bangsanya sendiri...bla...bla..bla..."
Aku bertanya dalam hati; "Apa yang bakal tertulis di statusnya apabila modal yang dia harapkan tersebut terpenuhi?"
Ah....biarkan saja, tau apa dia tentang luar negeri. Tak perlu aku capek-capek menjelek-jelekkan mereka, toh seluruh dunia sudah tahu seperti apa kondisi yang sebenarnya. Memang sudah jelek, jadi tak perlu buang waktu menjelek-jelekkan mereka.
Aku tidak terpancing dengan status itu, picik sekali. Ternyata pendidikan agama yang cukup tinggi yang pernah dikecap seseorang itu tidak bakalan menjamin orang tersebut menjadi bijaksana, baik dalam berfikir dan bertindak.
Aku tidak terpancing dengan status itu, picik sekali. Ternyata pendidikan agama yang cukup tinggi yang pernah dikecap seseorang itu tidak bakalan menjamin orang tersebut menjadi bijaksana, baik dalam berfikir dan bertindak.
ilustrasi: emilsl.wp

No comments:
Post a Comment