Thursday, February 23, 2006

Suka Duka Terbang Gratis


Terbang dengan tiket gratis dan 'terdampar' di bandara karena pesawat penuh mungkin belum terlalu banyak yang pernah mengalaminya. Mendapatkan fasilitas terbang dengan tiket gratisan selama bekerja di maskapai penerbangan memang paling menyenangkan, kita bisa terbang contohnya ke Eropa cuma dengan membayar "tax" yang jumlahnya kecil, masih lebih mahal biaya Fiskal yang 1 juta rupiah itu.

Pengalaman gak terangkut pesawat dan harus nginep di airport Hongkong gara-gara nunggu penerbangan berikut pernah aku alami waktu rencana liburan ke Kanada.

Penerbangan Jakarta-Singapore-HongKong lancar-lancar saja, lagian waktu akan berangkat waktu aku cek penerbangan ke Kanada statusnya bagus-bagus aja. Waktu cek-in di HongKong juga mereka gak ada kasih informasi apa-apa, tapi begitu lapor di 'gate' keberangkatan baru aku dapat informasi bahwa pesawat penuh...penuh sekali....
Penerbangan sore itu aku betul-betul gak bisa ikut terbang, jadi aku tunggu penerbangan berikut besoknya dinihari. Daripada aku bolak-balik buang waktu ke kota (bandara jauh dari kota) aku putuskan nginep aja di bandara, lagian bagus, nyaman dan aman di HongKong, bisa mandi lagi.

Paginya aku udah balik lagi nih ngelapor, nunggu...sampai namaku dipanggil, tapi ternyata gak dipanggil-panggil juga, yah..aku gak bisa ikut terbang nih. Terpaksa nunggu penerbangan sorenya, nunggu memang paling membosankan, waktu rasanya emang lama......berlalu, mau ngapain juga gak selera, aku akhirnya buka-buka email, baca-baca, jalan sampai kakiku pegel.

Sore hari balik lagi ke counter dan cek-in lagi, kebetulan aku dapat kenalan sesama pegawai maskapai penerbangan yang nasibnya juga sama sepertiku, jadi paling tidak aku ada teman ngobrol, gak bengong sendiri. Saat itu aku baru tahu bahwa ternyata ada hari besar di HongKong yang membuat penumpang tiba-tiba 'mbludak', penerbangan dari HongKong semua penuh. Sudah bisa aku duga, aku tidak bakalan terbang lagi sore itu, waktu itu aku rasanya sedih, marah,...tapi marah ke siapa juga gak tahu...sempet nangis juga...mikir dalam hati kok malang sekali nasibku...!

Akhirnya aku langsung keluar dari bandara karena lebih dari 24 jam harus keluar dan wajib melapor ke imigrasi, aku juga pingin tidur, capek..! Aku titip koper di pelayanan penitipan di bandara, dan naik bus ke kota. Saat itu sudah gelap, tapi karena di HongKong aman dan sistem angkutan umumnya jelas, nyaman, tepat waktu, aku tidak merasa takut...(dalam hati...."coba kalau kejadian ini dialami orang lain di Jakarta, gak kenal siapa-siapa...mungkin ceritanya lain lagi...").

Berhubung liburan dengan dana yang cukup "seret" apa-apa mesti aku hemat, cari hotel juga yang murah, hotel di HongKong mahal, gak seperti di Indonesia. Aku nginep di dormitory-nya YMCA, kamar yang dihuni lebih dari satu orang, tapi tempatnya bagus, bersih, nyaman. Malam itu aku nginep sendirian, enak juga...gak berisik, tidur juga tenang. Rencana shopping dibatalin, selain menghemat anggaran juga aku tidak selera mau belanja.

Pagi-pagi sekali aku sudah berangkat ke bandara lagi, perjalananku ke kota waktu itu betul-betul cuma untuk tidur. Sesudah melapor (lagi-lagi) aku nunggu...tapi sebetulnya aku pesimis bisa terbang pagi itu, tapi yah...aku tunggu juga, siapa tahu...aku punya keberuntungan. Tapi memang dugaanku benar juga...yah pasrah..nunggu sore.

Selama menunggu di bandara sore itu aku baru lihat dan bertemu banyak pegawai penerbangan yang juga terdampar, malah ada yang katanya sudah satu minggu nunggu di HongKong. Mereka semua baru pulang liburan, sedang aku baru mau berangkat liburan, dalam hati bergumam sendiri "mungkin memang seharusnya aku gak liburan ke Kanada waktu itu, mau balik ke Jakarta rasanya sayang juga udah ambil cuti kerja..."

Sorenya kita semua (jumlah yang nunggu gak tanggung-tanggung... ada sekitar 100 orang) optimis terbang, karena pesawat yang berangkat juga diganti dengan yang kapasitas angkutnya besar. Sore itu aku bertemu lagi dengan petugas cek-in counter waktu aku tiba dari Jakarta, dia sedikit terkejut waktu melihat aku, eh..dia malah nyeletuk dan sedikit bercanda...."hey..U're still in HongKong?" Aku jadi ketawa ngakak (waktu itu aku sudah lega dan bisa ketawa lagi).

Sore itu akhirnya aku bisa terbang juga, malah dapat pelayanan khusus dari salah satu pramugara yang bertugas, aku dipindahkan ke kelas bisnis..... Kekesalanku beberapa hari kemarin jadi terobati. Liburan di Kanada berjalan lebih indah dari yang direncanakan walaupun waktu berkurang dua hari.

Selanjutnya terbang gratis? Aku masih bangga kalau masih bisa terbang gratis... :)


Danke an,
Maria V., Manuel O., Ray R. (YVR-AC)
Scott C., Joe N. (HKG-AC)

No comments: