Urusan kertas-kertas dan dokumen gak bakalan lepas dari hidup. Mulai dari urus KTP, Paspor, surat-surat keterangan lain di Indonesia selalu berbelit-belit, rumit. Sebenarnya orang-orang mungkin gak akan mempersoalkan proses panjang dan berbelit-belit tersebut, hanya sayangnnya di Indonesia kebanyakan urusannya dengan duit (UUD = Ujung - Ujungnya Duit).
Pertama kali saya coba urus paspor sendiri, tanpa pakai calo. Nunggu dengan sabar. Waktu foto dan tanda tangan, petugasnya jelas-jelas minta duit. Si Bapak tersebut bilang mereka minta "uang rokok", mereka ada dua orang. Apa iya uang rokok mereka harus saya yang tanggung, saya sendiri aja gak merokok. Saya bilang aja saya gak punya duit, tapi yah sudah bisa ditebak mereka gak senang, tapi saya pura-pura gak dengar aja.
Begitu paspor selesai dan harus diambil di counter depan, petugas lain nagih duit tambahan lagi. Si petugas bilang saya harus bayar kalau gak paspor gak dikasih (kesannya nodong). Saya bilang aja, kalau saya udah kasih duit ke 'Bapak Z'. Saya sih jual nama tersebut, padahal gak ada sih hubungan apa-apa, kenal juga enggak. Tapi si petugas percaya aja, dan keluarlah paspor.
Bermukim di Jerman, dokumen yang dibutuhkan banyak, tapi belum sekalipun saya kecewa, karena ternyata urusan dokumen untuk warga Jerman atau warga asing sama saja. Kalau dokumen lengkap tidak ada alasan mereka untuk mempersulit, dan gak ada istilah calo apalagi "duit".
Bermukim sementara di USA. Sepertinya sebagai WNI urusannya lebih rumit, mulai dari mengurus ijin tinggal, ijin kerja dan urusan SIM sementara. Birokrasi memang panjang dan merepotkan tapi tanpa ada embel-embel "duit". Kalau disuruh pilih urusan dengan birokrasi USA atau Indonesia, saya lebih pilih dengan USA.
Bermukim di lain negara lagi, Kanada. Birokrasi lancar dan tidak berbelit-belit. Mereka betul-betul menjalankan peraturan memang sesuai dengan apa yang dibutuhkan, gak ada tambahan lain-lain.
Sebenarnya saya memang mau membandingkan. Mungkin kalau dilihat dari Indonesia dengan perbandingan 3 negara yang maju tersebut sebagian akan sinis. Tapi sebenarnya birokrasi tidak dipandang dari negara maju atau tidaknya, tapi dari mental orang-orang yang ada di tempat tersebut.
Di Indonesia banyak orang yang mau berbuat baik dan jujur akhirnya tersisih. Banyak dari orang-orang tersebut yang akhirnya memang memilih meninggalkan tanah kelahirannya, bukan karena tidak cinta dengan tanah air sendiri, tapi karena memang mereka tidak bisa berbuat apa-apa, suara mereka yang minoritas memang gak akan pernah didengar. Hidup lebih nyaman tanpa birokrasi yang berbelit-belit dan UUD.
Windsor-ON, Canada
kokikompkes0604/14/155310

No comments:
Post a Comment