Aku berlari menuju lift yang pintunya hampir tertutup.
uhhh...lega......pintu terbuka kembali, seseorang telah menahannya dari dalam.
"Thank you", kataku sambil tersenyum kepada seorang lelaki yang telah menahan pintu untukku.
Ada tiga orang di dalam lift, si lelaki tadi, seorang wanita dan aku.
Aku tak kenal mereka berdua, tapi wajah lelaki tersebut sangat sering aku lihat di gedung ini.
Tiba-tiba si lelaki memberikan ponselnya kepadaku, tanpa berkata-kata.
Aku bingung, dan melihat ke arah si wanita, tetapi dia diam saja.
("Oh...ternyata mereka tak saling mengenal"), batinku.
Kuterima ponsel itu dan menggenggamnya, tanpa aku tahu apa maksud si lelaki tersebut.
"Aku harus ke luar, di lantai ini", kataku pada si lelaki.
"Oh, aku ikut", lanjutnya.
"Apa maksudmu dengan memberi ponsel ini?", tanyaku kemudian, setelah kami berdua berada di luar lift.
"mmm...aku sebenarnya ingin tahu nomor telponmu, maaf", lanjutnya dengan nada salah tingkah, dan menyebutkan namanya.
"oh ok, itu tempat kerjaku", lanjutku dan tak kuasa menaha tawa menunjuk salah satu kantor yang ada di lantai tersebut, menyebutkan namaku sembari mengetikkan nomor telponku di ponsel tersebut.
"Mmmm...thank you very much, I'll call you later", jawabnya sambil pamit dan mengatakan bahwa kantornya berada di lantai lain di gedung tersebut.
Cinta itu kadang konyol dan membuat seseorang melakukan hal-hal bodoh.
......to be continued......

No comments:
Post a Comment