Ini kejadian beberapa tahun yang lalu. Waktu itu aku masih bekerja di salah satu perusahaan penerbangan. Salah satu tujuan penerbangannya adalah ke salah satu negara di Timur Tengah untuk melaksanakan Umrah.
Banyak dari penumpang yang ikut Umrah ini orang-orang dari kota-kota kecil di Indonesia, dan banyak juga dari mereka yang belum pernah naik pesawat terbang.
Berhubung penerbangan kita gak setiap hari, adanya cuma dua kali seminggu maka grup yang akan berangkat juga harus dibagi-bagi dan diatur keberangkatannya.
Sering terjadi grup dari satu agen perjalanan gak bisa diberangkatkan semua, dan harus ikut di penerbangan berikut. Padahal calon penumpangnya sering juga pingin terbang secepatnya.
Seperti biasa waktu itu di kantor kita sibuk sekali mengatur keberangkatan grup Umrah yang sudah mendaftar dari agen-agen perjalanan. Ada satu calon penumpang yang kebetulan ikut dengan pengurus dari salah satu agen perjalanan yang datang ke kantor. Calon penumpang (CP) ini seorang bapak setengah baya. Terjadi percakapan beliau dengan salah satu kolega ku (KO) yang mengatur grup mana saja yang akan berangkat., kebetulan aku juga ada di situ.
CP: "Pak, saya dan istri bisa ikutan berangkat di penerbangan yang akan datang kan?"
KO: "Wah, gak bisa Bapak, kebetulan penerbangannya penuh. Bapak dan keluarga akan ikut grup penerbangan berikutnya"
CP: "Gak apa-apa Pak, kalo emang penuh saya duduk sebangku dengan istri saya juga gak apa-apa..."
KO + saya : ???###??? (bingung...pingin ketawa ...tapi gak tega.....tapi gak ketawa juga lucu denger jawaban polos seperti itu).
Akhirnya,
KO: "Gak bisa Pak, kalo naik pesawat itu tempat duduknya bukan seperti di bus".
CP: "Oooh gitu, maklum saya belum pernah naik pesawat terbang."
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment